GABUNGAN SERIKAT BURUH INDONESIA (GSBI) - FRONT PERJUANGAN RAKYAT (FPR) – INTERNATIONAL LEAGUE OF PEOPLES’ STRUGGLE (ILPS) INDONESIA
Kampanye Global Memperingati 5 Tahun Perjuangan Buruh PDK (Juli 2012 – Juli 2017)
“Solidaritas Internasional untuk Memperkuat 5 Tahun Perjuangan Buruh PT. PDK Indonesia Menuntut Hak dan Tanggung Jawab Pemerintah dan Korporasi”
Jakarta, 12 Juli 2017. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap 1,300 buruh yang mayoritas adalah perempuan, dan pemberangusan serikat oleh PT. Panarub Dwikarya (PDK) adalah penindasan terhadap hak-hak buruh di Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak melakukan upaya untuk melindungi hak-hak buruh dan memastikan tanggung jawab korporasi dalam penyelesaian masalah ini.
GSBI, FPR, dan ILPS Indonesia menginisiasi kampanye global untuk mendukung lima tahun perjuangan buruh PDK. Kampanye global dilaksanakan pada 12 hingga 18 Juli 2017 untuk memperkuat tekanan dari organisasi buruh, organisasi masyarakat sipil lainnya, serta masyarakat luas untuk memastikan tanggung jawab seluruh pihak (ILO, Pemerintah, PT. PDK dan PT. Panarub Industry, ADIDAS dan Mizuno) untuk segera menyelesaikan masalah buruh PDK. Kampanye ini juga diharapkan memperkuat solidaritas internasional bagi perjuangan buruh Indonesia dan seluruh dunia melawan perampasan hak-hak buruh yang dilakukan oleh korporasi kapitalis monopoli.
Kampanye ini melibatkan jaringan organisasi nasional dan internasional melalui beberapa kegiatan, seperti: Surat tekanan bersama kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan, kampanye melalui media massa dan media sosial, penyampaian pesan solidaritas, dan mobilisasi massa serentak pada tanggal 18 Juli 2017. Mobilisasi massa akan dilakukan di Kementerian Tenaga Kerja RI, Kedutaan Besar Indonesia, Kedutaan Besar Jerman dan Jepang sebagai representasi brand Adidas dan Mizuno, atau di kantor perwakilan Adidas dan Mizuno di berbagai negara, serta di pusat aktivitas publik.
5 tahun perjuangan buruh PDK menjadi gambaran bahwa di tengah krisis global, korporasi kapitalis monopoli semakin meningkatkan target produksi dan keuntungan melalui penghisapan dan penindasan terhadap buruh; beban kerja berlipat, PHK, upah tidak layak, kondisi kerja yang buruk, pemberangusan serikat, kekerasan, intimidasi, dan teror dengan menggunakan kekuatan militer dan kepolisian semakin massif. Pemerintah justru melindungi kepentingan korporasi sebagai bentuk implementasi kebijakan neoliberal globalisasi. Klas buruh di berbagai negeri telah mengalami tindasan serupa karena keserakahan korporasi kapitalis monopoli internasional. ILO sebagai badan PBB juga tidak memiliki kekuatan untuk memastikan rekomendasi mereka dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa institusi internasional sekelas ILO berada di bawah dikte imperialis.
Pada Juli 2012, PT. Panarub Dwikarya di Tangerang (PT Panarub Industry Group), produsen sepatu brand Adidas dan Mizuno melakukan PHK sepihak karena buruh PDK membentuk serikat independen dan pemogokan untuk menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja. Sebelumnya, buruh PDK mengerjakan satu jenis pekerjaan, namun perubahan sistem kerja mengakibatkan mereka harus bekerja untuk 2 atau 3 jenis pekerjaan. Perubahan tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan upah. PT PDK melipatgandakan beban kerja bagi buruh untuk meningkatkan target produksi dan keuntungan, namun merampas hak-hak buruh.
Buruh PDK telah mengalami banyak kerugian secara ekonomi dan politik. Mereka tidak mendapat upah dan pesangon, sulit mendapatkan pekerjaan baru akibat Blacklist yang dilakukan oleh perusahaan induk (PT. Panarub Industry). Mereka juga mengalami intimidasi, teror dan bentuk kekerasan lain yang diorganisasikan secara langsung oleh PT. PDK. Tindakan ini bertujuan untuk memberangus serikat dan meredam gejolak perlawanan buruh melalui pelibatan aparat kepolisian, militer, dan preman bayaran.
Hingga Juli 2017, berbagai upaya telah dilakukan buruh PDK dengan dukungan langsung dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI); aksi massa di Kedutaan Besar Jepang dan kantor Adidas, melapor ke Disnaker Kota Tangerang, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perempuan dan Anak, Kementerian Luar Negeri, DPR RI Komisi IX, hingga melaporkan kasus ke International Labor Organization (ILO)-PBB.
Komite ahli ILO telah menerbitkan rekomendasi No. 589 yang menegaskan pemerintah dan korporasi untuk segera menyelesiakan kasus ini dan membayarkan hak buruh PDK. Pemerintah Indonesia melaporkan kepada Komite Ahli ILO bahwa seluruh rekomendasi telah dijalankan. Faktanya, rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan dan kasus ini belum terselesaikan.
Oleh karena itu, kampanye global ini mendukung sepenuhnya perjuangan buruh PDK dan menuntut:
1. Pemerintah Indonesia segera laksanakan seluruh rekomendasi No.589 Komite Ahli ILO dan memastikan tanggung jawab seluruh perusahaan (PT. PDK-Panarub Industry, ADIDAS dan MIZUNO) untuk memenuhi hak-hak buruh PDK
2. PT. PDK-Panarub Industry, ADIDAS dan MIZUNO segera bertanggung jawab atas hak buruh PDK
3. Keadilan bagi Buruh PDK Indonesia
4. Segera selesaikan kasus PDK dan penuhi seluruh hak buruh PDK
5. Hentikan kekerasan, intimidasi, teror bagi buruh PDK, dan seluruh buruh di Indonesia
6. Hormati kebebasan berserikat dan Hentikan Pemberangusan Serikat.
Kampanye ini juga menyerukan kepada seluruh rakyat untuk memperkuat solidaritas internasional untuk perjuangan buruh Indonesia dan seluruh dunia melawan segala bentuk penindasan dan penghisapan imperialisme di seluruh negeri.
Lawan Adidas dan Mizuno! Keadilan bagi Buruh PDK!
Jayalah Perjuangan Buruh! Jayalah Solidaritas Internasional!
Rudi HB Daman
Ketua GSBI/ILPS chapter Indonesia
Cp: 0812 1317 2878
Note:
Sejak tanggal 12 hingga 18 Juli 2017, masyarakat luas dapat berpartispasi melalui kampanye di media sosial (fb, twitter, instagram, dll.) dengan menyebarluaskan siaran pers ini, membuat poster/flyer yang berisikan poin tuntutan kampanye, membuat pesan solidaritas dalam bentuk foto atau video singkat. Publikasi dapat menggunakan hastag: #PunchMIZUNO-ADIDAS #ImplementILOrecommendation #JusticeforPDKworkers
Mention di twitter: @GSBIPusat @adidasoriginals @adidasindonesia @MIZUNO_FTB_jp @jokowi @hanifdhakiri @KemnakerRI @dedeyusuf_1
Posting Komentar