Jakarta. Tsunami kembali terjadi
di Indonesia. Kali ini menyapu kawasan pesisir di sekitar laut Pandeglang,
Serang, Provinsi Banten dan Lampung Selatan. Tsunami ini terjadi bukan
akibat dari gempa bumi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Palu,
Sulawesi Tengah. Namun akibat erupsi anak gunung Krakatau di selat sunda yang
memuntahkan material-material besar dan mendorong air laut sehingga menyebabkan
gelombang tinggi.
Hingga berita ini diturunkan
korban akibat tsunami sudah mencapai 420 orang meninggal, 1041 luka-luka, dan
55 orang masih dinyatakan hilang. Jumlah pengungsi terus bertambah seiring
gelombang tinggi yang masih akan terus terjadi hingga akhir tahun 2018
(statement BMKG).
Serikat perempuan Indonesia (SERUNI)
sebagai organisasi massa perempuan juga turut ambil bagian dalam membantu dan melayani
korban bencana tsunami Banten – Lampung. Salah satunya ialah dengan menyerukan
secara nasional kepada organisasi hingga ke tingkat ranting untuk turut
menggalang bantuan berupa obat-obatan dan rekruitment tenaga medis, makanan
terutama untuk bayi dan anak-anak, popok bayi, selimut, pembalut, pakaian layak
untuk dewasa dan anak-anak, susu formula, kebutuhan untuk ibu hamil dan
menyusui, serta beras untuk kebutuhan dapur umum.
Sebagai bagian dari posko
kemanusiaan Indonesia Bangkit (IB), SERUNI juga turut mengirimkan tenaga
relawan ke lokasi pengungsian di kecamatan Anyer yang tersebar di empat titik
yaitu di desa Bunihara, Mancak, Banjar Sari dan Sindang Mandi. Hingga kini jumlah pengungsi mencapai 2000 orang. Selain untuk
evakuasi korban, relawan seruni juga turut melakukan investigasi sosial tentang
situasi perempuan dan anak korban tsunami serta apa bantuan yang secara khusus dibutuhkannya.
Pengungsi korban tsunami yang
kebanyakan ialah perempuan, anak-anak, dan lansia sementara dievakuasi ke
rumah-rumah warga, fasilitas umum, dan tenda-tenda pengungsian guna menghindari
gelombang tinggi yang masih kerap terjadi di kawasan sekitar pantai. Pengungsi bukan
hanya korban dari tsunami Banten, akan tetapi juga warga sekitar pantai mayoritas
nelayan yang lumpuh akibat tidak lagi bisa menjalankan aktifitas hariannya.
Upaya evakuasi korban masih terus
dilakukan oleh relawan Indonesia bangkit dari berbagai elemen masyarakat dan
organisasi massa demokratis nasional, termasuk Seruni. Selain itu, posko Indonesia
bangkit yang berpusat di jalan Mutiara Raya no.1 kel. Jati kec. Pulogadung,
Jakarta Timur ini juga mendirikan dapur umum dalam upaya melayani kebutuhan
pengungsi korban tsunami.
Demi menjangkau lebih dekat
kepada korban bencana alam, Indonesia bangkit juga membuka posko induk
pelayanan di beberapa titik di Banten, diantaranya: di Perumahan BMS Blok O No.95 kota Serang
(belakang kampus Untirta) kontak: Ega :0895349403986 dan Abda : 081293856381, pusat
pelayanan IB di kecamatan Anyer, kabupaten Serang, beralamat di tenda
pengungsian Kp. Mulia ulum, desa Cikoneng, kecamatan Anyer, kontak: Muhib
087873054662, dan pelayanan IB kecamatan Sumur, kabupaten Pandeglang dengan Alamat
Kp. Garung, Ds. Cigarondong, Kec. Sumur, kontak Jumri/kipli: 085899859028.
Bantuan dapat disalurkan melalui
posko-posko terdekat di kota anda dan juga bisa disalurkan melalui rekening BRI
0368-0100-
0923-303 cabang Rawamangun atas nama Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA),
konfirmasi Widianto Satria Nugraha (0813-1683-6857) dan atau rekening CIMB
NIAGA 705378752400 cabang ARION atas
nama Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI), konfirmasi Rahma Sansuwardi (0813-1334-2386).
Mari bersolidaritas bersama bahu membahu membantu memulihkan korban bencana alam tsunami Banten - Lampung. Selamatkan, lindungi, dan layani korban!
Posting Komentar