Tanpa Land Reform Sejati dan Industri Nasional Presiden Prabowo Subianto Mundur Sekarang Saja Dari Pada Lima Tahun Ke depan Berlalu Begitu Saja Tanpa Perubahan Fundamental!
Dalam Rangka Peringatan Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia 1948 Hari Hak Asasi Manusia Se-Dunia
10 Desember 2024
Pernyataan Nasional
Hari Hak Asasi Manusia Internasional 10 Desember 2024 diperingati di tengah kecamuk perjuangan rakyat dan bangsa berbasiskan prinsip hak menentukan nasib sendiri termasuk di dalamnya hak untuk berpisah dari imperialisme dan berbagai sistem lokal yang dipeliharanya di berbagai negeri jajahan, setengah jajahan dan setengah feodal serta berbagai sistem masyarakat yang hanya bisa hidup bila lestari penindasan dan penghisapan.
Di bawah dominasi imperialisme, bangsa dan rakyat terhisap dan tertindas se-dunia tidak saja dibuat marah, tetapi sengaja dibuat frustrasi, nampak lemah dan bodoh, tidak bisa berbuat apa-apa untuk membebaskan dan menjamin kemerdekaan hanya 4,5 juta rakyat Palestina yang mendiami tanah 6.020 km persegi! Bagaimana mungkin bangsa dan rakyat Indonesia bisa percaya begitu saja bahwa imperialisme akan memberikan hak kebebasan dan kemajuan begitu saja pada bangsa Indonesia yang berpopulasi 282,4 juta yang mendiami 1,9 juta km persegi bentang bumi yang sangat unik dan kaya ini? Bagaimana dengan hak asasi manusia 8,7 miliar populasi yang mendiami 510 juta km persegi permukaan bumi?
Perjuangan rakyat dan bangsa Palestina untuk bebas dari cengkeraman penjajahan zionisme Israel, negara bentukan imperialis Amerika Serikat dan sekutunya demi memelihara dominasinya di Timur Tengah, harus menghadapi penindasan perang sekaligus genosida mengerikan di depan seluruh bangsa yang mengaku beradab dan senantiasa menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan demokrasi. Ratusan ribu rakyat tertindas dan terhisap Palestina mati, ratusan ribu hidup di kamp pengungsian, kehilangan hampir seluruh hak hidup. Lainya berada dalam penjara dengan ragam penyiksaan, pelecehan dan penghinaan.
Perang berkepanjangan tidak langsung antara Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya di Ukraina telah merampas hak ekonomi, politik, kebudayaan dan keamanan. Rakyat tertindas dan terhisap tidak hanya di Donbass yang harus kehilangan rumah tinggal, rumah sakit, sekolah dan tempat kerja, kebebasan dan nyawa. Rakyat Rusia, Ukraina, negara-negara terdekat dan seluruh dunia menderita karena perang tersebut. Termasuk bangsa dan rakyat Indonesia.
Perang Saudara di Syria, Yaman, negeri-negeri Indo-China, Philipina, India, Papua Barat, Latin Amerika dan daratan luas Asia serta Afrika, Slavia hingga Kaukasia seluruhnya berada dalam pergolakan perjuangan klas yang telah mengambil bentuk tertingginya, perang. Mereka menggunakan hak asasinya untuk memberontak, hak menentukan nasib sendiri, hak untuk bercerai dari sistem yang tidak dikehendaki mayoritas rakyat karena merampas kebebasan manusia, masyarakat dan bangsa yang lemah, menjadi penghalang kemajuan dan memelihara keterbelakangan agar tetap bisa ditindas dan dihisap dengan mudah.
Hari Hak Asasi Manusia Internasional 2024 juga diperingati oleh rakyat dan bangsa Indonesia di bawah kekuasaan pemerintah boneka imperialisme baru, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden yang sukses meraih kepangkatan Letnan Jenderal dari pemerintahan fasis Orde Baru Suharto. Presiden yang dengan terbuka menyebut dirinya berideologi Sosialis Kanan (Soska) warisan ayahnya Sumitro Joyohadikusumo pimpinan Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai yang dibekukan Sukarno karena terbukti memberontak dengan dukungan Amerika Serikat, Pemberontakan PRRI/Permesta. Sumitro sejak tahun 1950-an bekerja dengan Ford Foundation dan RAND Institute melahirkan elit birokrat, militer dan intelektual pro imperialis yang semuanya menjadi tenaga inti Orde Baru Suharto.
Presiden Prabowo Subianto telah belajar banyak dari sejarah bangsa dan rakyat Indonesia dan dunia. Ia juga telah belajar banyak dari pendahulunya, Presiden Joko Widodo (JOKOWI). Presiden Prabowo telah mengalami banyak perubahan! Dari jenderal yang hanya bisa menindas dengan kekerasan ala militer menjadi presiden yang memahami betul bagaimana menjalankan Fasisme Terselubung berkedok demokrasi (Silent Facism) ala Jokowi di tengah rakyat dan bangsa Indonesia yang telah mengalami kehancuran kronis tenaga produktifnya dalam rentang waktu yang sangat panjang.
Ideologi Sosialis Kanan ala Presiden Prabowo Subianto adalah ajaran sovinisme yang sama dengan ajaran umum Hitler dan Partai Nazi-nya di Jerman dengan derajat kualitas pikiran dan impelementasinya yang khas di tempat dan waktu yang berbeda. Paham perampas hak asasi manusia paling kejam yang pernah berkuasa di dunia. Ideologi tersebut adalah anak kandung kapitalisme paling kanan yang selalu muncul pada saat kapitalisme mengalami krisis paling parah, berada diambang kehancurannya. Ideologi tersebut mengajarkan pada kita agar bisa menjadi bangsa melebihi bangsa lainnya. Kita harus bisa memenangkan persaingan melawan bangsa manapun di dunia. Dalam prakteknya, komoditas petani Indonesia harus bisa mengalahkan komoditas petani Thailand dan Vietnam di pasar dunia. Petani Indonesia harus jaya, sekalipun petani Thailand dan Vietnam yang kalah bersaing harus kelaparan karenanya. Demikian pula sebaliknya. Ideologi sovinisme betapapun tebal selubung PATRIOTIS pembungkusnya, adalah ideologi jahat yang menindas dan menghisap masyarakat dan bangsa lain demi kemajuan masyarakat dan bangsa sendiri. Akar dari seluruh ide dan praktek penjajahan yang mengerikan di dunia adalah sovinisme!
Dalam rentang waktu yang panjang, bangsa dan rakyat Indonesia masih berjuang mengobarkan gerakan pembebasan nasional-patriotis melawan dominasi imperialisme di Indonesia. Bangsa dan rakyat Indonesia tidak membutuhkan sovinisme Presiden Prabowo yang berbungkus patriotisme palsu, nasionalisme kanan reaksioner yang esensinya hanyalah sovinisme dewa penyelamat imperilaisme dari kehancuran saat krisis mematikan berlangsung di dunia. Bangsa dan rakyat Indonesia hanya bisa membebaskan diri dan merebut kembali hak asasinya yang telah dirampas oleh sistem setengah jajahan dan setengah feudal, justru harus membebaskan diri dari ajaran sovinisme tersebut.
Kemenangan landreform sejati dalam rangka mengalahkan monopoli tanah dan industri nasional mengalahkan dominasi kapital finans imperialis di Indonesia adalah jalan satu-satunya yang harus ditempuh, kesempatan satu-satunya yang harus dilahirkan, agar Hak Asasi Manusia rakyat dan bangsa Indonesia yang telah dirampas oleh imperialis dan para tuan tanah besar serta para kapitalis birokrat korup dapat diklaim kembali.
Bangsa dan rakyat Indonesia tidak membutuhkan INFRASTRUKTUR, HILIRISASI dan DIGITALISASI PALSU di bawah dominasi kepentingan kapital investasi dan utang imperialis dan pemerintahan bonekanya seperti sekarang. Kerusakan alam, kehilangan sumber daya alam berkelanjutan, pengangguran dan kemiskinan penduduk asli dan tenaga kerja lokal akibat hilirisasi dan digitalisasi telah begitu parah selama pemerintah Presiden JOKOWI. Kita tidak membutuhkan bukti kerusakan parah yang baru untuk lima tahun ke depan untuk program yang sama yang telah telah terbukti kejahatan di era sebelumnya.
FPR dan ILPS Indonesia bersama seluruh organisasi massa demokratis nasional anti imperialisme, anti feodalisme dan anti kapitalis birokrat menyerukan persatuan rakyat tertindas dan terhisap Indonesia melawan kediktatoran bersama klas borjuasi besar komprador dan tuan tanah besar yang telah memilih Presiden Prabowo Subianto sebagai representasi utamanya.
Di momentum Hari Hak Asasi Manusia 2024, FPR dan ILPS Indonesia menegaskan kembali bahwa Tanpa Kemenangan Land Reform Sejati dan Industri Nasional Di Indonesia Mayoritas Rakyat Hidup Tanpa Hak Asasi Manusia. Infrstruktur, hilirisasi dan digitalisasi hanya akan berguna bagi bangsa dan rakyat Indonesia apabila dijalankan setelah kemenangan land reform sejati dan menjadi bagian utuh program industri nasional sesungguhnya, industri yang bebas dari kapital investasi dan utang imperialis!
Karena itu, FPR dan ILPS Indonesia menuntut, tanpa Land Reform Sejati dan Industri Nasional, Presiden Prabowo Subianto Mundur Sekarang Saja Dari Pada Lima Tahun Ke depan Berlalu Begitu Saja Tanpa Perubahan Fundamental!
Jadikan Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia 1948 sebagai pedoman! Menangkan Land Reform Sejati dan Industri Nasional!
Imperialisme Hancurkan!
Feodalisme Musnahkan!
Kapitalis Birokrat Musuh Rakyat!
Bersatulah Rakyat Tertindas dan Terhisap Indonesia!
Jakarta, 10 Desember 2024
Hormat kami
Front Perjuangan Rakyat (FPR)
Symphati Dimas Rafi’i
Sekretaris Jenderal
Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Pemuda Baru Indonesia (PEMBARU), Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI), Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI), Institute for National and Democracy Studies (INDIES)
Posting Komentar