BREAKING

Jumat, 07 Maret 2025

Penyataan Nasional Dalam Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2025: Perempuan Bangkit, Isolasi dan Lawan Program Pemerintah Boneka Prabowo Subianto Untuk Pembebasan dan Kemajuan Bangsa dan Rakyat Indonesia Secara Fundamental!

Komite Nasional Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI) ambil bagian aktif mengkoordinasikan program tuntutan kaum perempuan dari berbagai klas dan sektor dari seluruh Indonesia dalam rangka memeperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) 8 Maret 2025. Bagaimanapun, Peringatan HPI tahun 2025 menjadi momentum penting untuk menentang berbagai kebijakan dan regulasi nasional serta internasional yang menindas dan menghisap kaum perempuan.


Peringatan HPI 8 Maret 2025 adalah HPI pertama di bawah pemerintahan boneka baru imperialis di Indonesia pimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dalam waktu relatif bersamaan negara dan kekuatan kaum imperialis utama Amerika Serikat berada di bawah kepemimpinan Presiden Donald J Trump.


Presiden Prabowo Subianto selain mewarisi penindasan dan penghisapan kaum perempuan Pemerintahan Boneka Pimpinan Presiden Joko Widodo, ia sendiri telah menyiapkan paket kebijakan dan program Quick Win yang akan memperparah keadaan bangsa dan rakyat Indonesia, khususnya kaum perempuan selama 5 tahun ke depan. Salah-satu program Quick Win yang paling menyedihkan akan tetapi memperoleh sambutan luas sebagai cerminan kemiskinan akut di Indonesia adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah. Setelah 75 tahun Indonesia merdeka, bangsa dan rakyat Indonesia masih berkutat dengan masalah kekurangan gizi bahkan kelaparan karena pengangguran dan kemiskinan. Sejak krisis moneter 1998, keberlanjutan bangsa dan rakyat Indonesia bergantung pada Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dikembangkan menjadi berbagai bentuk Bantuan Sosial Tunai dan Non Tunai oleh Bank Dunia. Kenyataannya, pemerintahan boneka yang bisa memerintah dalam waktu yang lama dan stabil serta populer sejak itu adalah pemerintahan yang paling banyak memberikan Bantuan Sosial. Bahkan Bantuan Sosial tidak saja menjadi “peredam utama” perlawanan rakyat karena kemiskinan dan ketimpangan sosial akut, akan tetapi telah berkembang menjadi instrumen utama memenangkan Pemilihan Umum.


Kaum perempuan menjadi sasaran moderasi utama dengan bantuan sosial. Kebijakan dan program anti rakyat apapun sejauh ini dapat meredam perlawanan rakyat, selain karena tindasan senjata, juga karena bantuan sosial yang luas. 


Indonesia adalah negeri dengan tenaga kerja besar dan kekayaan alam yang berlimpah yang sejak kemerdekaan formal 17 Agustus 1945 tidak bisa dikuasai dan digunakan sendiri secara bebas karena tidak berdaulat dan berstatus negara Setengah Jajahan. Program MBG, Pemeriksaan Kesehatan Gratis sebagai varian paling populer dari BPJS adalah imbalan yang tidak sepadan dengan Rencana Tindasan dan Penghisapan Presiden Prabowo terhadap bangsa dan rakyat Indonesia selama 5 tahun ke depan. Di tengah-tengah krisis akut imperialis saat ini, persaingan kaum imperialis akan tenaga kerja dan sumber daya alam yang lebih murah sangat tajam. Di satu sisi berusaha untuk menghalangi setiap bangsa yang menguasai tenaga kerja dan sumber daya alam terbesarnya untuk digunakan sendiri dengan berbagai cara termasuk perang, dalam waktu bersamaan memperkuat dominasi kapital imperialis di negeri-negeri tersebut dengan prasyarat baru yang lebih menghisap dan menindas.


Perampasan kekayaan bangsa dan rakyat Indonesia secara terselubung dengan pembentukan Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebuah badan pengelola investasi telah dimulai. Danantara berada ditangan kekuasaan bersama Borjuasi Besar Komprador Indonesia dengan para Tuan Tanah Besar agar leluasa terhubung dengan kapital kapitalis monopoli internasional untuk kepentingan klas tersebut sendiri akan tetapi berkedok meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil terbesar dari utang dan investasi imperialis melalui Danantara dinikmati oleh klas-klas yang berkuasa, sementara rakyat Indonesia dan terutama kaum perempuan hanya mendapat bagian berupa Bantuan Sosial Berkelanjutan.


Di tengah ambisi memperkuat kekuasaan klasnya sendiri, kaum perempuan dibiarkan menanggung penderitaan diri dan keluarga dengan kemampuannya masing-masing yang sangat terbatas dan lemah. Berbagai bentuk kekerasan ektrem yang selalu diiringi dengan kejahatan seksual, diskriminasi upah dengan pekerjaan yang sama, diskriminasi pekerjaan perempuan dengan laki-laki dengan kemampuan yang sama terus mengalami peningkatan. Kekerasan dan perceraian dalam perkawinan karena masalah ekonomi terus merajalela. Anak-anak putus sekolah dan pergi dari rumah menjadi korban narkotika dan berbagai jenis kejahatan anti sosial lainnya terus meningkat di pedesaan. Semua masalah perempuan, kepemudaan dan anak-anak menjadi masalah “domestik”, negara dan pemerintah menindas semua masalah tersebut dengan hukum dan kekerasan.


Ribuan anak sekolah dari pusat kemiskinan ekstrem di Papua dengan penuh HARGA DIRI ambil bagian dalam demonstrasi menentang Program Makanan Bergizi Gratis. Mereka meneriakkan slogan dan membentangkan poster “Kami Butuh Isi Otak Bukan Isi Perut”. Di tempat-tempat lainnya dengan ketersediaan pangan yang lebih baik seharusnya bercermin dan meneriakkan slogan lebih keras dan poster lebih besar “Kami Butuh Isi Otak Bukan Isi Perut!”


SERUNI, Organisasi Perempuan Demokratis Nasional di Indonesia yang percaya bahwa Indonesia masih berstatus negeri Setengah Jajahan dan Setengah Feodal yang dipelihara dan didominasi imperialis mendesak dengan tegas kepada negara dan pemerintah boneka Presiden Prabowo mendengar aspirasi pelajar Papuan sebagai cerminan keseluruhan aspirasi bangsa dan rakyat Indonesia. SERUNI percaya bahwa pembebasan bangsa dan rakyat Indonesia, termasuk di dalamnya pembebasan kaum perempuan, dari kemiskinan dan keterbelakangan kronis hanya bisa bersandar dengan kemampuan bangsa Indonesia sendiri bila Program Land Reform sejati dan Industri Nasional tanpa kapital imperialis dijalankan.


Bantuan Sosial dan program-program gratis lainnya adalah racun yang memerosotkan kebebasan dan kekuatan rakyat, menggerus kedaulatan bangsa Indonesia bila diberikan tanpa landreform sejati dan industri nasional. Bangsa dan rakyat Indonesia harus menentang Program Quick Win Presiden Prabowo Subianto agar tidak digunakan sebagai instrumen untuk memoderasi tuntutan dan harapan rakyat yang sesungguhnya. Program Quick Win hanyalah obat penahan rasa lapar dan pereda rasa sakit selama menunggu Indonesia Emas 2045 yang tidak akan pernah nyata !!!



Selamat Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2025

Imperialisme, Hancurkan!

Feodalisme, Musnakan!

Rakyat Tertindas dan Terhisap Indonesia Bersatulah!

Kaum Perempuan Indonesia Bangkitlah, Menangkan Perjuangan Demokratis Nasional!


Jayalah SERUNI!!! 


Hormat kami,

Komite Eksekutif Nasional SERUNI



Helda Khasmy

Ketua Umum





About ""

SERUNI atau Serikat Perempuan Indonesia adalah organisasi perempuan yang memiliki cita-cita kesetaraan gender dan kehidupan lebih baik bagi perempuan Indonesia.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 SERUNI
Design by FBTemplates | BTT